Pasuruan dalam Sorotan: Fakta Unik tentang Kabupaten Pasuruan

 

Januari 28, 2024

    Pasuruan merupakan sebuah kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur, memiliki sejumlah fakta menarik yang membuatnya menjadi destinasi menarik di Indonesia bagian timur. Terletak sekitar 60 km sebelah tenggara Surabaya dan dapat diakses melalui Tol Trans Jawa, Pasuruan memiliki posisi strategis yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang besar. Berikut fakta-fakta menarik tentang Pasuruan yang dirangkum dari berbagai sumber :

1. Tempat Kelahiran Ernest Douwes Dekker

Sumber : wikipedia

    Salah satu fakta menarik yang menghiasi sejarah Pasuruan adalah sebagai tempat kelahiran Ernest Douwes Dekker pada 8 Oktober 1879. Ernest Douwes Dekker, yang juga dikenal sebagai Danudirja Setiabudhi, adalah seorang pejuang kemerdekaan dan pahlawan nasional Indonesia. Keturunan campuran Belanda dan Jawa, Douwes Dekker memainkan peran kunci dalam gerakan perjuangan kebangsaan. Bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo, ia mendirikan Indische Partij pada 1912, menjadi bagian dari Tiga Serangkai yang terkenal. Nama Douwes Dekker diabadikan dalam sejarah, dan salah satu jalan di Bandung pun dinamakan sesuai sebagai penghormatan.

2.  Masjid Muhammad Cheng Hoo

Sumber : kompas.com


    Sosok Laksamana Cheng Hoo yang fenomenal mendapat penghormatan di Pasuruan dengan dibangunnya Masjid Muhammad Cheng Hoo. Masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang menggabungkan unsur-unsur budaya Islam, Jawa, dan Tiongkok dalam arsitektur dan desainnya yang unik. Terletak di Jl. Raya Kasri No.18, Petung Sari, Petungasri, Kec. Pandaan, masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga karya seni arsitektur yang menarik perhatian wisatawan.

3. Candi Jawi: Peninggalan Bersejarah Kerajaan Singhasari

Sumber : Dictio Community

    Candi Jawi, sebuah situs bersejarah bercorak Hindu-Buddha, menjadi bukti kekayaan sejarah Pasuruan. Dibangun pada abad ke-13 oleh Kerajaan Singhasari, candi ini tidak hanya menjadi tempat pendharmaan atau penyimpanan abu Raja Kertanegara, tetapi juga menjadi saksi bisu perjalanan waktu. Terletak di Desa Candi Wates, Prigen, candi ini menawarkan pengalaman spiritual dan sejarah yang mendalam. 

4.   Tradisi Mantenan Sapi

Sumber : liputan6.com

    Tradisi unik dalam menyambut Idul Adha, yang dikenal sebagai "mantenan sapi," menjadi bagian penting dari budaya masyarakat Pasuruan. Desa Sebalong dan Desa Watestani di Kecamatan Nguling masih menjaga tradisi ini dengan penuh kebanggaan. Hewan kurban dihias secantik mungkin, dimandikan, dan diarak keliling desa sehari sebelum disembelih. Tradisi ini bukan hanya kegiatan keagamaan, tetapi juga bentuk solidaritas sosial, di mana masyarakat berbagi kebahagiaan dengan memberikan bahan makanan kepada yang kurang mampu.

5. Bipang Jangkar: Camilan Khas Pasuruan

Sumber : liputan6.com

    Bicara tentang Pasuruan tidak lengkap tanpa menyebutkan Bipang Jangkar, oleh-oleh khas dari kota ini. Camilan yang terbuat dari beras kembung mirip popcorn ini telah eksis sejak tahun 1949. Salah satu merek terkenal, Bipang Jangkar, menjadi kebanggaan Pasuruan dengan berbagai varian rasa seperti kacang, jahe, kopi, dan vanilla. Dengan bahan utama beras pilihan, gula asli, esens, dan pewarna makanan khusus, Bipang Jangkar bukan hanya oleh-oleh, tetapi juga cita rasa khas Pasuruan yang tak terlupakan.

    Dengan kombinasi antara kekayaan sejarah, budaya, dan kuliner, Pasuruan menawarkan pengalaman wisata yang beragam dan menarik bagi pengunjungnya. Kota ini terus mempertahankan identitasnya sebagai bagian yang tak terpisahkan dari keberagaman dan keindahan Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai Pilihan Pendidikan Terbaik

Menyongsong Sukses dengan Prodi Ilmu Komunikasi UMM: Sebuah Pilihan yang Terbukti Berkualitas Internasional

Beragam Fasilitas Unggulan: Eksplorasi Destinasi dan Layanan UMM